Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat, terus berinovasi dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi balita dan ibu hamil. Salah satu terobosan terbaru yang patut diapresiasi adalah pendistribusian bibit ikan lele untuk program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan di setiap pos Posyandu. Langkah ini merupakan bagian integral dari strategi ketahanan pangan desa, sekaligus upaya konkret dalam penanggulangan stunting.
Pada hari yang telah ditentukan, suasana di setiap pos Posyandu Desa Glagahwero tampak berbeda. Para kader Posyandu, bersama perangkat desa, dengan sigap mengatur proses pendistribusian bibit lele. Tidak hanya sekadar membagikan, kegiatan ini juga menjadi ajang penyuluhan langsung kepada para orang tua. Mereka diberikan pemahaman mengenai pentingnya protein hewani dari ikan lele untuk tumbuh kembang anak, cara pemeliharaan bibit yang benar, hingga tips mengolah lele menjadi hidangan yang lezat dan bergizi bagi keluarga.
Bibit ikan lele dipilih bukan tanpa alasan. Ikan lele dikenal sebagai sumber protein tinggi yang terjangkau, mudah dibudidayakan di lingkungan rumah tangga, dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Dengan modal bibit yang didistribusikan, diharapkan masyarakat dapat membudidayakan sendiri lele di kolam-kolam kecil atau wadah sederhana, sehingga ketersediaan protein hewani dapat terjamin secara berkelanjutan. Ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga.
Melalui sinergi antara pemerintah desa, kader Posyandu, dan partisipasi aktif masyarakat, program pendistribusian bibit ikan lele untuk PMT Penyuluhan ini menjadi bukti nyata bahwa upaya perbaikan gizi dapat dilakukan dengan cara yang inovatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Desa Glagahwero siap menjadi percontohan dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga yang mandiri.